Rabu, 20 November 2024

Tugas Evaluasi Ergonomi Metode REBA (Emirah)


Mengenal Serta Implementasi Metode REBA

 Terhadap Pengurangan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja



Aktivitas pekerja pada dasarnya menimbulkan dampak positif dan negatif, salah satunya adalah akibat terganggunya sistem rangka dan otot, yaitu menurunnya tingkat kekuatan bagian tubuh yang merupakan produktivitas kerja saat melakukan aktivitas sehari-hari. Sebagian besar pekerjaan dilakukan secara manual dengan posisi tertentu, dalam waktu lama, dan postur kerja yang salah sehingga menyebabkan kondisi yang tidak nyaman.

Kondisi kerja ini menimbulkan  Keluhan MSDs yaitu keluhan yang berada pada bagian otot skeletal atau otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan hingga sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam jangka waktu cukup lama maka akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Faktor penyebab terjadinya keluhan muskuloskeletal adalah peregangan otot yang berlebihan, aktivitas berulang, sikap kerja tidak alamiah, penyebab sekunder dan penyebab kombinasi.

Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). REBA adalah metode untuk menilai secara cepat postur leher, punggung, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan kaki seorang pekerja. Selain karena menilai risiko pada seluruh bagian tubuh, berikut tahap-tahap metode REBA :

1)      Tahap pertama adalah pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan bantuan kamera video atau foto

2)      Tahap kedua adalah penentuan sudut–sudut dari bagian tubuh pekerja

3)      Tahap ketiga adalah penentuan berat benda yang diangkat, penentuan genggaman dan penentuan aktivitas pekerja.

4)      Tahap keempat adalah perhitungan nilai REBA untuk postur yang bersangkutan, dengan didapatnya nilai REBA tersebut dapat diketahui level risiko dan kebutuhan akan tindakan yang perlu dilakukan untuk perbaikan kerja.

Tujuan Evaluasi 

1.      Sejauh mana metode REBA dapat mengidentifikasi postur kerja yang berisiko.

2.      Mengimplementasikan dan mengenal metode REBA dalam penerapannya di lapangan.

3.      Memberikan rekomendasi perbaikan

Kelebihan dan kekurangan Pada Metode REBA

Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah sebuah alat analisis yang cepat dan mudah digunakan untuk menilai postur kerja dan risiko cedera muskuloskeletal. Metode ini cukup populer dalam bidang ergonomi karena kesederhanaannya.

Kelebihan Metode REBA:

  • REBA dirancang untuk memberikan penilaian yang cepat dan mudah, sehingga dapat diterapkan di berbagai lingkungan kerja.
  • Mencakup seluruh tubuh karena metode ini tidak hanya fokus pada satu bagian tubuh, tetapi mempertimbangkan seluruh postur tubuh pekerja.
  • Evaluasi dilakukan dengan mengambil gambar aktivitas, memperhitungkan sudut pada postur kerja
  • skala yang digunakan hingga angka 12.
  • Metode ini memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cedera.

Sedangkan kekurangan dari metode REBA ini adalah sebagai berikut :

  • Penilaian REBA masih cukup subjektif, tergantung pada pengamat yang melakukan penilaian. Hal ini dapat menyebabkan variasi hasil penilaian.
  • Hasil penilaian REBA memberikan gambaran umum tentang risiko, namun kurang memberikan detail mengenai penyebab spesifik cedera.
  • REBA mungkin kurang cocok untuk pekerjaan yang sangat kompleks atau melibatkan gerakan yang sangat spesifik.


Contoh Studi Kasus









PT. Cuansmil adalah perusahaan manufaktur yang memiliki gudang penyimpanan bahan baku dan produk jadi. Pekerja gudang sering melakukan aktivitas angkat beban secara manual dalam berbagai variasi berat dan jarak. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan mulai menerima laporan peningkatan kasus keluhan nyeri punggung, bahu, dan pergelangan tangan di antara pekerja gudang. Keluhan-keluhan ini diduga kuat berkaitan dengan aktivitas angkat beban yang dilakukan secara berulang dan dalam durasi yang lama.

Apa yang Dievaluasi dalam studi kasus ini ?

  • Postur kerja: Posisi tubuh saat bekerja (duduk, berdiri, membungkuk).
  • Gaya pada pekerja : Gaya angkat, dorong, tarikan.
  • Tugas kerja: Jenis tugas dan durasi tugas.

Langkah Evaluasi Menggunakan Metode Reba

1)      Merekam aktivitas dengan objektif contoh, video atau foto pekerja angkat beban dari berbagai sudut untuk analisis yang lebih detail

2)      Menentukan nilai berdasarkan tabel REBA

·         Kategori A bagian (atas leher, punggung, kaki)

·         Kategori B bagian (lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan genggaman)

3)      Pengisian Kuesioner dengan mengumpulkan data tentang keluhan MSDs yang pernah dialami pekerja.

4)      Menjumlahkan nilai dari setiap kategori dan menghasilkan skor REBA berupa tabel C menggunakan persamaan (sesuai standarisasi).

5)      Hubungkan antara Skor REBA dan Keluhan MSDs, semakin tinggi skor REBA semakin tinggi pula risiko terjadinya MSDs.

6)      Bandingkan skor REBA yang diperoleh dengan nilai standarisasi yang telah ditetapkan.

7)      Menyimpulkan resiko yang dihasilkan seperti postur tubuh yang berisiko tinggi dan aktivitas yang perlu diperbaiki

Saran Perbaikan

Usulan upaya perbaikan postur kerja akibat beban kerja sebagai berikut:

a.Melakukan pelatihan mengenai angkat beban manual secara ergonomi kepada pekerja , sebagai contoh :

·         Smart Grip

Genggam beban dengan menggunakan jari tangan terkuat. Jika selama ini kita berfikir bahwa jari terkuat adalah jempol dan telunjuk, maka pemahaman tersebut salah. Bagian jari yang kuat adalah jari tengah, jari manis, dan jari kelingking. Pastikan ketiga jari tersebut menggenggam beban yang diangkat

b. Pekerja lebih memperhatikan posturnya saat bekerja

c. Menggunakan alat bantu saat proses pengangkatan

f. Menyesuaikan tinggi alat penyimpanan barang .

 

Kesimpulan

Pengenalan metode REBA dalam dunia kerja telah memberikan kontribusi besar dalam upaya mencegah cedera muskuloskeletal. Namun, implementasi REBA di lapangan juga menghadapi beberapa tantangan, seperti subjektivitas penilai dan keterbatasan dalam menilai aktivitas pekerja. Meskipun demikian, dengan pelatihan yang memadai dan kombinasi dengan metode penilaian lainnya, REBA dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih ergonomis.

 

sumber : 

https://journal.iteba.ac.id/index.php/jmrib/article/download/148/113/874

https://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnalprofisiensi/article/download/3415/pdf

https://ojs.ejournalunigoro.com/index.php/jkti/article/download/1038/714/

artikel

https://indonesiasafetycenter.org/6-teknik-kunci-pengangkatan-manual-yang-benar/

https://www.scribd.com/document/451636497/REBA


 Digitech University

instagram Digutech Unuversity

Instagram Himpunan Teknik Industri

Instagram Emirah Abu Dhabi


 

 


Kamis, 22 Februari 2024

Resensi Statistika

Judul jurnal : Inovasi Dalam Statistika Untuk Pengembangan Bisnis & Industri


• Penulis jurnal : Mustafid

• Nama jurnal : 

• volume dan jumlah halaman : 13 halaman

• Tahun terbit : 2013 

• Penerbit :Diponegoro University | Institutional 

• Laman : https://eprints.undip.ac.id/40281/1/1._Mustafid.pdf

- 23 Februari 2024 pukul 11.53


Resensi

Inovasi Dalam Statistika Untuk Pengembangan Bisnis Dan Industri

 

Inovasi dalam statistika untuk mengukur, memantau dan mengembangkan kinerja bisnis dan industri untuk mencapai keunggulan strategis Memahami inovasi dalam perspektif statistika sebagai dasar dalam merumuskan dan menerapkan inovasi dalam statistika dalam pengembangan kinerja bisnis dan industri untuk peningkatan kinerja profitabilitas perusahaan. Metode yang digunakan adalah berfikir secara statistika (statistical thinking) untuk menggunakan dan mengembangkan stistika dengan fokus pada pengukuran dan pencapaian kinerja bisnis dan industri. Metode iterasi induktif-deduktif dalam kerangka proses perbaikan mutu dengan formula Tentukan-Ukur-Analyze-Improve-Control (DMAIC) digunakan untuk menghasilkan metode sebagai salah satu inovasi dalam statistika


2. Inovasi Dalam Perspektif Statistika


Inovasi merupakan suatu proses yang lengkap untuk pengembangan dan komersialisasi produk baru, meliputi antara lain produk dan layanan, metode atau ketentuan produksi, metode distribusi atau jasa pengiriman, model bisnis, pemasaran, atau bentuk organisasi (Box dan Woodall, 2012). Inovasi dapat terjadi dalam semua tahapan proses dalam bisnis dan industri, misalnya dalam proses operasional, manajemen, pemasaran, dan distribusi. Inovasi dikelompokkan dalam dua istilah, yaitu inovasi terobosan dan inovasi bertahap. Inovasi terobosan sering dikaitkan dengan menghasilkan produk baru atau jasa secara radikal, dan inovasi bertahap dikaitkan dengan perbaikan produk dan layanan yang berjalan secara berkesinambungan (Hoerl dan Snee, 2012).


Inovasi dapat merupakan suatu aktivitas yang direncanakan secara sistematis. Peralatan dan roadmap dapat diterapkan dengan jadwal pengelolaan proses inovasi. Inovasi yang sistematis melibatkan pelaksanaan urutan yang dikelola dengan langkah menggunakan metode ilmiah. Pada perspektif ststitaiką, langkah sistematis dapat menggunakan formula dalam mengguakan Six Sigma, yaitu mendefinisikan, mengukur, menganalisa, desain dan memverifikasi strategi, serta menggunakan alat statistika yang tepat. Dalam berbagai literatur misalnya pada Montgomery (2011) dan Mongomery dan Woodall (2008), sebagian besar inovasi didefinisikan sebagai kombinasi antara ide dan teknologi. Dalam desain produk dan proses bisnis atau industri yang melibatkan desain sistem dan analisis data dikombinasikan teknologi informasi menjadi sangat dominan dalam menghasilkan konsep inovasi.


Statistical thinking diperlukan untuk memahami fakta, masalah dan solusi yang diajukan. Statistika diperlulakn untuk membangun formula inovasi yang akan dibangun berdasarkan target kinerja bisnis atau indusri. Proses inovasi dalam statistika dipadukan dengan manajemen untuk desain inovasi proses dan produk sesuai dengan standar akinerja proses dan produk yang akan dihasilkan, yang pada akhirnya menghasilkan model bisnis baru


 Dalam praktiknya sistem inovasi dalam statistika ini melibatkan penggabungan antara statistika, manajemen, analisis data dan penggunaan teknologi informasi.


Program statistika yang menunjukkan inovasi dapat dievaluasi dalam tiga dimensi utama, yaitu inovasi (jenis inovasi dan dampaknya), kualitas data, dan penggunaan data. Inovasi dalam statistika menekankan faktor penting berupa proses dan kebutuhan data atau informasi, meliputi: kebutuhan data, pentingnyapengumpulan data dalam suatu sistem proses yang saling berhubungan, kehadiran. 


3. Statistical Thinking


Statistical thinking merupakan proses berfilosofi yang sangat mendasar dalam membuat inovasi. Salah satu contoh adalah masyarakat Jepang, yang telah menerapkan statistika dalam pengembangan dunia bisnis dan indusri. Banyak istilah bisnis, industri dan manajemen mutu menggunakan istilah bahasa Jepang, mislanya kaizen, kanban, gemba, dan taguchi, yang sehariannya dipakai oleh mereka. Pengembangan industri di Jepang tidak lepas dari peran Ahli Statistika Amerika bernama Dr W. Edwards Deming, yang telah mengajar perusahaan Jepang untuk menerapkan statistika dan tatistical thinking sebagai landasan untuk pendekatan sistematis dalam mengukur dan meningkatkan mutu, efisiensi, produktifitas, sebagai kinerja bisnis dan industri. 


Terkait dengan penerapan statistika dan statistical tninking di Jepang, Dr Deming menjelaskan, bahwa statistika telah dimiliki dan dijiwai oleh masyarakat bisnis dan industri sebagai bahasa kedua (Rodriguez, 2010). Dalam catatan harian mereka dijumpai peta kendali statistika untuk mencatat dalam bilangan jam demi jam hari demi hari tentang jumlah produk yang dihasilkan dan catatan terkait alasan terjadinya penyebab ketidak sesuaian terhadap produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaku bisnis dan industri sangat memahami dalam konsep menejemen tentang apa yang mereka hasilkan, dan mereka tahu jumlah produksi, jumlah produk yang yang cacat dan biaya produksi yang harus dialokasikan.


Idealnya statistical thinking digunakan bersama-sama dengan penggunaan metode statistika untuk melakukan pengukuran, peningkatan dan pengendalian mutu di semua aspek kinerja bisnis dan industri. Statistika industri menaruh perhatian terutama pada proses dan analisis pengendalian mutu dan peningkatan proses operasional. Peran statistical thinking didasari dari fakta untuk desain proses pengendalian statistika dan desain eksperimen dalam membuat suatu sistem operasi efektif dan efisien berkaitan dengan manufaktur, produksi, survei pasar, dan sebagainya.


Definisi tentang statistical thinking dapat diambil dari American Society for Quality. Statistical thinking merupakan filosofi pembelajaran dan tindakan staistika berdasarkan pada tiga prinsip dasar (Hoerl dan Snee, 2012), yaitu:


a. Semua pekerjaan terjadi dalam suatu sistem pada proses yang saling berhubungan.


b. Variasi ada di semua proses.


c. Memahami dan mengurangi variasi adalah kunci keberhasilan.


Tahapan pada penerapan statistical thinking untuk menghasilkan kinerja bisnis dan industri yang ditargetkan diberikan pada 



Gambar 2 (Hoerl dan Snee, 2012). 

Prinsip pertama dari statistcal thinking adalah bahwa semua pekerjaan terjadi dalam suatu sistem proses yang saling berhubungan Prinsip ini memberikan pengertian untuk memahami organisasi, potensi perbaikan, dan sumber-sumber variasi yang disebutkan dalam prinsip kedua dan ketiga. Prinsip kedua dari statistcal thinking adalah bahwa variasi ada dalam semua proses. Ini memberikan fokus untuk pekerjaan perbaikan disemua lini. Variasi adalah kunci solusinya. Jika tidak ada variasi, maka


a. Proses akan berjalan lebih baik.


b. Produk akan memiliki kualitas yang diinginkan.


c. Layanan akan lebih konsisten.


d. Manajer akan mengelola lebih baik.

Ketiga prinsip dalam statistical thinking diatas juga masih harus memperhatikan perlunya berpikir tentang data yang relevaan sesuai dengan persyaratan kerandoman datą serta memperhatikan variabilitas yang begitu kecil atau data yang sangat berlimpah. Snee (1990) mengidentifikasi tiga prinsip dasar dari definisi statistical thinking sebagai konsep dasar untuk dipahami oleh pengguna statistika. Dalam statistical thinking, juga perlu memperhatikan langkah-langkah dalam penggunaan statistika pada semua tingkatan dalam manajemen, yaitu:


a. Bagaimana (termasuk kapan dan di mana) mengukur


b. Apa yang mengukur


c. Bagaimana melaporkan hasil pengukuran


d. Bagaimana memposisikan kebenaran pada laporan


e. Bagaimana menafsirkan informasi statistika dalam istilah bisnis


Langkah-langkah tersebut diatas menekankan berpikir kritis dalam proses berpikir. Dalam proses berfikir, strategi untuk peningkatan kinerja bisnis dan industri adalah inti dalam statistical thinking, yaitu dengan adanya inisiatif secara berkesinambungan yang menekankan pada sistem proses perbaikan yang saling berhubungan.


Statistical thinking didefinisikan sebagai proses berpikir yang mengakui adanya variasi pada setiap proses Sehingga, semua pekerjaan memnadang adanya variasi pada serangkaian proses yang saling berhubungan. Oleh karena itu, aktivitas identifikasi, mengukur, mengendalikan, dan mengurangi variasi merupakan aktifitas dalam manajemen untuk perbaikan kinerja. Statistical thinking juga merupakan cara dalam inovasi untuk meningkatkan mutu proses dan produk dalam bisnis dan industri.


4. Inovasi Dalam Statistika


Konsep inovasi dalam statistika memberikan ide-ide baru dalam pengembangan dan /atau penerapan statistika untuk meningkatkan kinerja bisnis dan industri, yang meliputi inovasi produk dan proses. Inovasi selalu melibatkan perubahan, tetapi tidak semua perubahan melibatkan ide-ide baru atau perbaikan yang signifikan. Inovasi dalam statistika dapat dilihat dari dari sudut pandang apa yang baru. Konsepnya adalah apa yang terbaru, dan ada perubahan apa atau perbaikan apa yang terjadi. Inovasi statistika dapat dilakukan juga dalam pengembangan teori statistika dengan menggabungkan beberapa teori statistika, atau menggabungkan teori statistika dengan bidang lainnya, termasuk penggunaan teknologi informasi. Inovasi dalam statistka juga dapat dilakukan dengan memodifikasi teori atau metode statistika dengan bidang ilmu lainnya sesuai dengan bidang penerapannya.


Dalam statistika industri, inovasi dalam statistika pada awalnya dikembangkan oleh Ahli Statistika Shewhart (1931), yaitu mendesaian peta kendali proses yang digunakan untuk mengamati data atau informasi dari waktu ke waktu, membedakan antara penyebab variasi umum dan khusus, mendeteksi perubahan proses, dan mengendalikan jumlah data yang palsu. Peta kendali proses selanjutnya dikembangkan secara umum. dalam peta kendali mutu yang menjadi acuan dalam statistika bisnis dan industri oleh banyak ahli statistika.


Inovasi dalam statistika bisnis dan indusri lebih luas dikembangkan dalam aspek pengendalian proses statistika yang dihasilkan dari penggabungan dengan bidang statistika lainnya, seperti metode time series, kontrol proses analisis multivariat, metode nonparametrik, riset operasi. Beberapa penelitian terbaru pada pengendalian proses statistika melibatkan analisis fungsional data, analisis citra dan jaringan syaraf tiruan, dengan melibatkan data dalam jumlah yang besar dan penerapan teknologi informasi.


Pemahaman inovasi dalam statistika telah menjadi kebutuhan bagi pengembang statistika agar dapat beradaptasi dan menemukan teori dan metode untuk menangani masalah bisnis dan industri, baik secara teorirtis maupun praktis Inovasi dalam statistika juga dibutuhkan untuk mengatasi meningkatnya jumlah data yang tersedia di banyak aplikasi. Inovasi statistika dapat dikaitkan dengan penggunaan teknologi informasi untuk membuat daya komputasi dalam ranka mendukung analisis data dengan jumlah besar dan dibutuhkan secara real time


5. Six Sigma Sebagai Inovasi


Six Sigma merupakan pendekatan perbaikan kinerja bisnis dan industri yang bertujuan untuk menemukan dan menghilangkan penyebab kesalahan atau cacat dalam proses bisnis. Six Sigma diambil dari istilah dari statistika, yaitu enam standar deviasi (sigma) yang dapat diterjemahkan menjadi hanya 3,4 cacat per sejuta kesempatan (Hoerl dan Gardner, 2010). Kurva Six Sigma berdasarkan toleransi dan target bisnisdiberikan pada Gambar 3. Pendekatan Six Sigma menekankan untuk memahami dan mendokumentasikan proses dan produk bisnis mengembangkan metrik dan data nyata, dan mengurangi variasi. Pendekatan ini menggunakan strategi terobosan yang terdiri dari empat tahap proses perbaikan, yaitu mengukur, menganalisis, meningkatkan, dan pengendalian. Setiap tahapan dilakukan dengan metode statistika dan bertujuan untuk meningkatkan mutu proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan kinerja sesuai dengan standar atau target yang ditetapkan.

Six Sigma menghasilkan pendekatan manajemen baru yang dapat membantu organisasi lebih baik untuk melayani kebutuhan pelanggan dan bersaing secara efektif. Tiga konsep umum dilakukan melalui pendekatan manajemen (Hoerl dan Scee, 2010),


yaitu:


a. Melihat bekerja sebagai process


b. Menggunakan data untuk mendukung keputusan.


c. Menanggapi secara bijaksana terhadap variasi.


Ketiga item diatas merupakan khasanah pengetahuan yang dikenal sebagai statistical thinking. Khasanah pengetahuan dan keterampilan yang terkait menjadi sangat penting untuk keberhasilan pengelolaan dan peningkatan bisnis apapun.


Dari sudut pandang statistika, aktivitas inovasi dalam statistika pada proses perbaikan yang mendasar dan pemecahan masalah merupakan pekerjaan dari salah satu dari dua karakteristik proses:


a. Mengurangi variasi melalui pengendalian yang ketat dari proses, atau


b. Meningkatkan secara keseluruhan tingkat (nilai rata-rata) dengan mengubah target proses, yang juga dapat mengakibatkan variasi berkurang.

Hasil akhir dari inovasi statistika adalah mendapatkan model atau formula kinerja bisnis dan industri yang memenuhi standar sesuai kebutuhan stakeholder, yaitu pelanggan, karyawan, masyarakat di mana bisnis beroperasi, dan pemegang saham.


Pada bagian terakhir ini diberikan hasil penelitian inovasi dalam statistika untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam bentuk ekstensibiltas web e-commerce, yaitu kinerja mutu konsumen bisnis yang mengakses dan bertransaksi bisnis melalui web dalam rangka meningkatkan profit perusahaan. Extensibility adalah jumlah transaksi kunjungan dalam suatu periode tertentu yang digunakan sebagai parameter mutu perusahaan. Pengukuran ekstensibiltas kinerja web e-commerce menggunakan sistem informasi dengan diagram tampilan peta kendali yang dapat dioperasikan secara real time (Andi, dkk. 2012), seperti pada Gambar 4


Hasil penelitian memberikan inovasi statistika dalam bentuk formula diagram peta kendali dan sistem informasi untuk menampilkan informasi ekstensibilitas secara real time dengan tampilan fluktuasi rata-rata ekstensibilitas e-Commerce dengan parameter peluang transaksi per kunjungan. Berdasarkan hasil diagram peta kendali dianalisis dengan prosedur Six Sigma untuk menentukan kinerja bisnis e-commerece, yaitu peluang transaksi kunjungan per bulanan. Hasil analisis menyatakan bahwa informasi ekstensibilitas sebagaimana diperlihatkan pada 


Gambar 4 menunjukkan bahwa nilai mean sebesar 0,473 transaksi per kunjungan, dengan indeks 4,5 Sigma Nilai mean ekstensibilitas e-Commerce ini ternasuk dalam kategori cukup baik, dan menunjukkani bahwa dari 1000 pengunjung signifikan terjadi transaksi sebanyak 473 order dengan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Angka ini dapat digunakan pihak manajemen dalam peningkatan kinerja profitabilitas perusahaan.


Kelebihan pada jurnal ini adalah, mampu mendeskripsikan mengenai statistcal thinking secara singkat, dan juga jelas. Selain itu jurnal ini memberikan contoh dan hasil implementasi yang sudah dilakukan. Hal ini adalah salah satu hal penting, yang dimanaa suatu statistika dikaitkan dengan inovasi bisnis dan industri. Jurnal ini membantu para pebisnis untuk dapat lebih mengetahui jangkauan pemasarannya. Statistik ini juga menggunakan teori atau metode yang cukup mudah di mengerti dan tidak terlalu sulit untuk dipelajari, maka tidak ada hal lagi yang menghalangi untuk para pebisnis mampu memantau bisnis nya dengan baik. 

 Tidak banyak kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini , namun akan lebih baik lagi jika  dicoba dengan menerapkannya pada salah satu bisnis rintisan yang membutuhkan bimbingan hal ini dimulai dari 0.




Digitech University

instagram Digutech Unuversity

Instagram Himpunan Teknik Industri

Instagram Emirah Abu Dhabi



Rabu, 07 Februari 2024

CONTOH INTEGRAL TENTU

 Februari 06, 2024

 Kelompok 1: - Allika Rizky Ramadhani (20323038)


                           - Aidil Patoni (20323029)


                           - Andri Hidayatulloh (20323028)


                          - Emirah Abu Dhabi (20323002)


CONTOH SOAL INTEGRAL TENTU





website digitech university



medial sosial:

@digitechuniversity.official

@ti.digitech

@allikarzky._


CONTOH SOAL DIFERENSIAL

 CONTOH SOAL DIFERENSIAL

Februari 06, 2024

 Kelompok 1: - Allika Rizky Ramadhani (20323038)


                           - Aidil Patoni (20323029)


                           - Andri Hidayatulloh (20323028)


                          - Emirah Abu Dhabi (20323002)


CONTOH SOAL DIFERENSIAL FUNGSI ALJABAR

· Rumus 1:


                             y= a → y’=0, contoh soal: y=4, jika diturunkan maka y’= 0


· Rumus 2:


y= ax → y’=a, contoh soal: y=3x, jika diturunkan maka y’ = 3


· Rumus 3:


y= axn → y’=a.nxn-1, contoh soal: y=4x2 jika diturunkan maka y’=4.2x2-1 = 8x1


 


· Rumus 4:


y= fn(x) → y’=(n.f’(x)).(f n-1 (x)), contoh soal: y= (6x2+4)2


                            lalu kita cari f nya terlebih dahulu


                             f= 6x2 + 4 → f’= a.n(x)n-1+0


                                                          = 6.2x2-1+0


                                                          =12x1 +0


                                                          = 12x, jika sudah seperti ini lalu masukan ke rumus awal


                             y’=(n.f’(x)).(f n-1 (x))


                             = (2.12x).( (6x2+4)2-1


                                    =24x . (6x2+4)


· Rumus 5:


y= U.V → y’= (U’.V) + (V’.U), contoh soal: y=(4x3+8). (x+2)


lalu kita cari u’ dan v’ terlebih dahulu


U= 4x3+8→ U’=4. 3x3-1= 0


                             = 12x2


V= x+2 → V’= 1+0 = 1, jika sudah seperti ini lalu masukan ke rumus awal


y’= (U’.V) + (V’.U) → y’=(12x2).( x+2)+ 1.(4x3+8)


                                           = 12x3+24x2+4x3+8


                                           = 16x3+ 24x2+8



Rumus 6 





website digitech university

media sosial:


@digitechuniversity.official

@ti.digitech

@Allianz._

INTEGRAL TENTU

 

INTEGRAL TENTU


 Kelompok 1:     - Allika Rizky Ramadhani (20323038)

                           - Aidil Patoni (20323029)

                           - Andri Hidayatulloh (20323028)

                          - Emirah Abu Dhabi (20323002)

INTEGRAL TENTU

1. Pengertian integral tentu

Integral tentu (definite integral) adalah integral yang memiliki batas-batas nilai tertentu, sehingga hasil akhirnya bisa ditentukan secara pasti. Batas-batas nilai itu merupakan nilai variabel dari fungsi yang telah diintegralkan. Dalam Matematika, integral tentu bisa dimanfaatkan untuk mencari luasan di bawah kurva, volume benda putar yang dibatasi oleh titik-titik tertentu, luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertentu, dan masih banyak lainnya.

2. Rumus Integral Tentu

            

3. Analisis Ayat Al-Quran

Konsep Pendidikan Integral dalam Surat al-Alaq Ayat 1-5-A. Syafi AS.286

 Jika kita perhatikan ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.adalah perintah untuk belajar Allah berfirman dalam surat Al-'Alaq: 1-5:


إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (۱) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (۲) إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (۳)


الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)


Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.³ (QS. al-'Alaq 96: 1-5)


Selama ini proses pembelajaran yang berlangsung di Madrasah atau Sekolah belum mampu mengintegrasikan antara berbagai konsep atau teori keilmuan sains dan dimensi nilai agama seperti etika, nilai teologis dan lain-lain. Sedangkan, dalam ajaran Islam sebenarnya tidak dijumpai adanya dikotomi ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dalam sejarahnya, terutama antara abad ke 9 M Islam pernah mencatat prestasi luar biasa dalam berbagai bidang. Mereka telah membuktikan kesatuan ilmu yang wajib dipelajari. Seperti Ibnu Sina, selain ahli dalam bidang kedokteran, filsafat, psikologi, dan musik, dia juga seorang ulama'. Al-khawarizmi adalah ulama' yang ahli matematika. Ibnu Khaldun dikenal sebagai ulama' peletak dasar.






INTEGRAL OF COURSE

1. Definition of definite integral


A definite integral is an integral that has certain value limits, so the end result can be determined with certainty. The limits of the value are the variable values of the function that has been integrated. In Mathematics, definite integrals can be used to find the area under a curve, the volume of a rotating object bounded by certain points, the area bounded by a certain curve, and many others.


2. The Formula of the Sure Integral


































3. Analysis of Quranic Verses


The Concept of Integral Education in Surah al-Alaq Verses 1-5-A. Syafi AS.286


 If we consider the verse that was first revealed to the Prophet Muhammad PBUH, is the command to learn Allah says in Surah Al-'Alaq: 1-5:




إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (۱) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (۲) إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (۳)


الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)


Meaning: Recite in the name of your Lord who created. He has created man from a clot of blood. Read, and your Lord is the Most Generous. Who teaches (man) by the medium of the kalam. He teaches man what he does not know.³ (QS. al-'Alaq 96: 1-5)



So far, the learning process that takes place in Madrasah or School has not been able to integrate various concepts or scientific theories of science and dimensions of religious values such as ethics, theological values and others. Meanwhile, in Islamic teachings there is actually no dichotomy of science. This is evident in its history, especially between the 9th century AD Islam has recorded extraordinary achievements in various fields. They have proven the unity of science that must be studied. Like Ibn Sina, besides being an expert in medicine, philosophy, psychology, and music, he was also a scholar. Al-khawarizmi is a scholar who is an expert in mathematics. Ibn Khaldun is known as a scholar who laid the foundations.




Referensi:


integral tentu 1


integral tentu 2


rumus integral tentu


integral tentu 3


integral tentu 4




website digitech university



media sosial:

@digitechuniversity.official

@ti.digitech

@allikarzky._

DIFERENSIAL FUNGSI ALJABAR


DIFERENSIAL FUNGSI AL JABAR

        1. Pengertian diferensial fungsi al jabar


Istilah diferensial adalah terjemahan dari kata Bahasa inggris differential. Secara informal, kata differential digunakan dalam kalkulus untuk merujuk seuatu perubahan yang infinitesimal (“infinitely small”, sangat kecil) pada suatu variable.


Turunan fungsi aljabar adalah fungsi baru hasil penurunan pangkat dari fungsi sebelumnya menurut aturan yang telah ditetapkan. Jika diimplementasikan di dalam grafik fungsi, turunan ini merupakan gradien garis singgung terhadap grafik di titik tertentu. Tingkat turunan fungsi tidak terbatas pada satu tingkat saja, tetapi juga bisa dua tingkat, tiga tingkat, dan seterusnya. Konsep turunan setiap tingkatnya juga sama. Hanya saja, fungsi yang diturunkan berbeda-beda karena mengacu pada hasil turunan sebelumnya.


2. Rumus turunan fungsi al jabar


Persamaan turunan yang memuat fungsi limit efektif digunakan untuk persamaan fungsi linear atau pangkat 1. Namun, rumus tersebut kurang efektif jika digunakan pada persamaan fungsi aljabar yang derajat polinomnya lebih dari 1 (pangkat lebih dari 1). Untuk itu, kamu bisa menggunakan rumus-rumus berikut:


        3. Analisis Ayat Al-Quran

             Quran surat Al- Araf ayat 204


            أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي    

            السَّمَوتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجْدِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَبٍ مُنِيرٍ

    

            Al-Qur'an Surat Al-A'raaf ayat 204


            Artinya:


        Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS Lukman: 20)


        Sebagaimana ayat-ayat di atas manusia dituntut untuk mencari ilmu pengetahuan karena manusia merupakan pemimpin di bumi. Dalam kaitannya dengan materi kita yaitu turunan ayat al-Qur'an di atas menjelakan seberapa penting kita untuk menuntut ilmu, juga pentingnya bersabar dalam melakukan pengerjaan soal soal dalam materi diferensial, namun tak hanya sabar dibutuhkan pula ketelitian dan pemahaman dalam menyelesaikan aplikasi turunan yang terfapat soal-soal cerita yang membutuhkan kecermatan dalam membaca dan memahaminya. Sehinggan dibuatlah buku ini sebagai acuan dalam memahami materi diferensial.

 

DIFFERENTIAL FUNCTION AL JABAR

        1. Definition of differential function al jabar

        

        The term differential is a translation of the English word differential. Informally, the word differential is used in calculus to refer to an infinitesimal change ("infinitely small", very small) in a variable.

       

        The derivative of an algebraic function is the new function resulting from the demotion of the previous function according to predefined rules. When implemented in a function graph, the derivative is the gradient of the tangent line to the graph at a certain point. The derivative level of a function is not limited to one level, but can also be two levels, three levels, and so on. The concept of derivative at each level is also the same. It's just that the derived function is different because it efers to the result of the previous derivative.

    

       2. Derivative formula of al jabar function


      The derivative equation that contains the limit function is effective for linear function equations or powers of 1. However, the formula is less effective if used in algebraic function equations whose polynomial degree is more than 1 (powers of more than 1). For that, you can use the following formulas:

        




       3. Analysis of Quranic Verses

             Quran Surah Al- Araf verse 204


            أََلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِيِي    

            السَّمَوتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَهِرَةً وَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجْدِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَبٍ مُنِيرٍ

    

            Al-Qur'an Surah Al-A'raaf verse 204


            Meaning:


        Have you not seen that Allah has subdued for your benefit what is in the heavens and what is on hearth, and perfected for you His favors, both inward and outward. And among men there are those who dispute the Oneness of Allah without knowledge or guidance, and without a Book to enlighten them. (QS Lukman: 20)


        As in the verses above, humans are required to seek knowledge because humans are leaders on earth. In relation to our material, namely derivatives, the verse of the Qur'an above explains how important it is for us to study, as well as the importance of being patient in working on problems in differential material, but not only patience, it also requires accuracy and understanding in completing derivative applications that have story problems that require accuracy in reading and understanding them. So this book was made as a reference in understanding differential material.





        Referensi:

        diferensial

        diferensial 2

        rumus diferensial

        diferensial 3

        diferensial 4

Selasa, 16 Januari 2024

ANALISIS USAHA CUANSMIL

 ANALISIS USAHA CHEESY PUDING & ME JEBEW

KELOMPOK CUANSMIL

Tugas Ini Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Digital Dosen Pengampu : Bapak Muwahid Muthahhari, S.T., M.T.

 

 

Disusun oleh

Emirah Abu Dhabi (NPM 203233002)

Kristin Abadi (NPM 20323015)

 

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2024

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta karunia-Nya yang masih bisa kami rasakan hingga saat ini, sehingga kami dimudahkan dalam setiap langkah terutama dalam penyusunan makalah bisnis dan usaha kami ini.

Di dalam proposal perencanaan bisnis serta usaha ini, kami selaku pihak pengelola bisnis akan menguraikan segala aspek utama serta aspek pendukung dalam pendirian perusahaan kami yakni "Cuansmil” yang menjual berbagai cemilan beraneka ragam dan bervariasi.

Segala hal yang menyangkut mulai dari aspek perencanaan keuangan, strategi, produksi, pemasaran serta realisasi bisnis dan usaha ini sangat kami pikirkan. Oleh karena itu hal tersebut, kami lampirkan dalam makalah usaha ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.

Terima kasih atas perhatiannya, semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai inspirasi serta referensi bagi pembaca sekalian.

Bandung, 15 Januari 2024

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Isi

I. PENDAHULUAN.. 4

1.1 LATAR BELAKANG.. 4

1.2 Rumusan Masalah. 5

1.3 Tujuan Metode. 5

BAB II. 7

1.1 Gambaran Usaha. 7

1.2 Proses Produksi 10

1.3 Harga Pokok Produksi 11

BAB III REALISASI. 13

1.1        Realisasi 13

1.2        Transaksi 13

1.3 Model Bisnis (Canvas) 17

1.4 Evaluasi 1 Bulan Pertama. 17

1.5 Realisasi – Evaluasi 18

Kesimpulan & Saran. 19

Daftar Pustaka. 20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di masa sekarang ini usaha makanan ringan atau camilan dapat menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan. Karena beberapa jenis makanan cemilan saat ini sedang banyak digemari oleh kaum muda hingga tua lantaran memiliki keunikan dan rasa yang beragam. Oleh sebab itu kami mengambil usaha ini karena kami ingin mengembangkan usaha baru menjadi usaha yang lebih besar lagi. Sehingga usaha cemilan ini dapat berjalan lancar dan menjadi bisnis yang memberikan penghasilan yang terus mengalir dikemudian hari.

Kami memilih nama Cuansmil sebagai nama usaha ini, nama ini berasal dari arti cuankita nyemil. Hal itu berarti uang yang dihasilkan oleh kita dari berjualan cemilan. Dengan singkatan Cuansmil, kami rasa lebih mudah diingat para komsumen dan menurut kami itu aadalah nama yang cocok untu berjualan cemilan kekinian.mampu menjangkau pasaran secara luas, namun di sekitar jangkauan itu sendiri pastinya banyak penjual yang menjual produ serupa. Persaingan harga pun akan menjadi salah satu faktor permasalahan yang akan kami hadapi kedepannya.

Kualitas pelayanan merupakan suautu bentuk penilaian konsumen yang mampu memberikan kesan atas kinerja penjual. Komsumen yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan kemunginan akan menjadi salah satu pelanggan kami, begitupun sebaliknya. Maka dari itu kami team cuansmil ingin terus memeperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik bagi para komsumen, agar menjadi timbal balik yang baik pula bagi usaha kami ini. Namun denga adanya beberapa alasan, kami sangat terbatas mengenai produksi. Banyak hal yang tidak memadai hal produksi, diantaranya belum adanya perencanaan karyawan, membatasi jumlah produksi setiap harinya, waktu yang diinginkan komsumen untuk delivery tidak sesuai dengan waktu senggang kami.

Kami terus berharap akan dapat memajukan usaha ini dengan sebaik-baiknya. Dan kami team cansmil ingin mengembangkan model usaha ini dengan kekinian dan modern.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada, permasalahan yang muncul dapat diketahui sebagai berikut :

1.      Persaingan antar bisnis kuliner yang semakin meningkat, dengan produk yang hampir serupa

2.      Penawaran dan promosi yang tidak maksimal

3.      Produksi yang terbatas dan belum konsisten seiap harinya

4.      Apakah produk mampu berahan pada penjualan jangka Panjang dan selalu digemari berbagai kalangan Gen-Z

 

1.3 Tujuan Metode

Dalam sebuah  usaha tentunnya kami harus merancang sebuah metode baik untuk pemasaran, ataupun metode dari alur pemesanan, penjualan, dan produksi .

Metode mampu memberikan hasil yang terbaik bagi sebuah bisnis, metode penjualan juga dikenal sebagai Teknik penjualan atau seling methods, adalah strategi yang digunakan tenaga penjualan untuk menghasilkan lebih banyak penjualan secara efektif, menutup transaksi dengan cepat, dan meningkatkan pendapatan.

Social selling adalah metode penjualan yang memanfaatkan media social untuk melakukan promosi, menarik pelanggan, dan menjual produk jasa. Ciri yang lain dari social selling adalah adanya interaksi. Karena ada koneksi, maka harus ada interaksi dua arah, bukan hanya satu arah. Lain hal dengan ketika Anda jualan yang seolah-olah Anda hanya memberikan informasi satu arah ke calon customer ini beda. Saat Anda melakukan social selling, harus ada interaksi dua arah, yaitu antara Anda sebagai marketer dan calon customer. Konten yang digunakan untuk terkoneksi dan berinteraksi harus berupa konten yang solutif, yaitu konten yang mampu menjawab permasalahan orang-orang atau target market.

Tujuan dari social selling ini adalah, sebagai berikut :

1.      Memperkenalkan dan Memperluas Kesadaran Soal Brand

Di sinilah social media marketing berperan penting supaya konsumen yang awalnya masih awam, secara bertahap menjadi tertarik mencari tahu mengenai bisnis kami. Setelah itu jika mereka sudah percaya akan branding yang  dibuat, masalah pembelian tinggal menunggu waktu saja. 

 

2.      Menghemat Budget untuk Pemasaran

Pada marketing konvensional yang masih terdapat toko dengan bentuk fisik bisa, biaya yang di keluarkan relatif lebih mahal daripada lewat social media. Sudah jangkauannya lebih luas, effort yang di keluarkan di sini relatif lebih kecil. Bukankah sudah menunjukkan betapa efektifnya social media marketing itu?

3.       Menjalin Komunikasi Dengan Konsumen Lebih Intensif

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa social media dapat di akses kapan pun dan di mana pun. Kelebihan ini yang membuat vendor dapat senantiasa berkomunikasi dengan konsumennya tanpa perlu bertatap muka.

4.       Mempermudah Riset Pasar

Eksis tidaknya suatu bisnis untuk waktu yang lama tergantung dari relevansinya dengan tren atau selera konsumen yang perubahannya begitu cepat.  Lantas di mana kita selalu up to date dengan perubahan  yang terjadi?  jawabannya adalah media sosial. 

Dengan demikian akan lebih mudah dan cepat memperoleh informasi mengenai apa yang sedang disukai konsumen saat ini. Masalah kecepatan pada pengembangan brand atau produk penting di perhatikan. Kalau sampai tertinggal maka suatu bisnis akan konsumen anggap ketinggalan zaman. Riset dalam hal ini sekaligus menyangkut tentang kompetitor karena mereka pasti juga memakai social media marketing. Lewat para pesaing bisnis,  dapat mencari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan mereka selama ini. Dari situ, kami dapat menjadikannya acuan bagaimana memberikan nilai tambah bagi bisnis ini untuk mengungguli mereka. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

2.1  Gambaran Usaha

Cuansmil merupakan suatu usaha cemilan kekinian jenis manis maupun asin. Cuansmil memeiliki beberapa produk diataranya yaitu cheesy pudding yang sangat menarik para konsumen, mulai dari tampilan,  rasa, dan juga harga. Cheesy pudding adalah jenis varian makanan manis, ciri khas dengan pudding coklat dengan dilumeri cream cheese dan ditambah dengan topingg pilihan sesuai keinginan konsumen. Pilihan toping diantaranya oreo,choco ball, regal, greentea, dan tiramisu. Cheesy pudding mampu menarik banyak peminat, dari kalangan anak-anak, remaja, sampai dewasa. Selain cemilan manis yang kami sediakan, cuansmil juga menyediakan cemilan pedas berupa mie jebw. Mie jebew adalah mie dengan ciri khas pedas dengan bumbu yang berlimpah. Menurut kami mie jebew ini mampu menjangkau pasaran secara luas.

A.    Visi, Misi dan Tujuan Bisnis

 

Ø  Menjadikan sebuah usaha cemilan kekinian

Ø  Mengembangkan Brand/Merk hingga terkenal luas pada penjualan offline maupun online

Ø  Berinovasi sebuah produk yang unik, menarik, dan berkualitas

Ø  Memiliki akses media social untuk memudahkan konsumen dalam transaksi

 

B.     Misi Cuansmil

 

Ø  Menjalani bisnis dengan mengikuti perkembangan zaman, mengandalkan kemajuan teknologi. Membuat akun social dan konten sebuah produk yang kreatif .

Ø  Memasarkan produk dengan brand secara meluas, dengan cara menawarkan secara langsunng maupun dengan mengiklankan produk pada social media usaha.

Ø  Menciptakan produk baru, membuat percobaan tester sampai pada level rasa yang enak, pas, dan pantas, lalu menjadikan produk yang mampu memiliki nilai jual tinggi.

Ø  Menguasai tentang teknologi, membuat rancangan mengenai usaha dan penjualan online secara terstruktur, da simple.

 

Tujuan dari cuansmil yaitu :

 a. Jangka Pendek: Meningkatkan pengenalan produk, dan menata alur proses produksi

 b. Jangka Menengah: Memaksimalkan proses operasi dan melakukan pengembangan produk olahan baru.

 c. Jangka Panjang: Dapat dikenal secara luas di pasar Indonesia

Logo Usaha

 

 

 

 

 

 

 

Logo yang dipilih dalam usaha cuansmil ini adalah sebagai gambar diatas. Latar merah menjadi warna pilihan agar memiliki kesan keberanian serta membuat tampilan lebih hidup. Aksen tambahan dengan gambar garpu dan sendo sebagai lambang mengenai suatu makanan. Memiliki nama cuansmil dengan aksen menyala agar menjadi lebih sorota dan terlihat keren juga kekinian.

 

Produk Cuansmil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Analisis Usaha (Analisis SWOT)

Kelebihan

-          Produk bervariasi dan unik

-          Produk memiliki rasa yang enak dan harga yang terjangkau

-          Memili kemasan yang safety dan baik digunakan

-          Memiliki banyak foto produk yang bagus dan menarik

 

Kekurangan

-          Produk masih belum bisa di produksi dengan banyak (PO)

-          Rasa yang takaran yang masih seringkali berubah-rubah

-          Tidak bisa tahan lebih dari 1 hari di luar suhu ruang

-          Sosial media belum dikekola dengan baik

-          Proses produksi belum terkendali dengan baik

Ancaman

-          Banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama

-          Pesaing lebih aktif dalam hal media sosial dan pemasaran

-          Pesaing lebih siap dalam hal produksi

 

Peluang

-          Memanfaatkan foto produk yang menarik sebagai alat pemasaran

-          Melakukan inovasi agar tidak kalah dengan pesaing

-          Memanfaatkan sosial media sebagai pemasaran

-          Menjadikan produk dikenal pada kalangan Gen Z

 

2.2 Proses Produksi

 

CHEESY PUDING

 1. Menyiapkan dan memasak puding, tuangkan pada cup

 2. Memasak cream cheese

 3. Menuangkan cream cheese, pada ppuding dalam cup

 4. Memberikan topping

 5. Menutup cup / packing selesa

 

 

 

 

 

 

MIE JEBEW

1. Siapkan air mendidih

2. Rebus mie selama 3 menit

3. Siapkan bumbu mie

4. Campurkan mie yang sudah matang dengan bumbu

5. Tuangkan pada tempat

6. Berikan taburan bawang

7. Berikan toping keripik pangsit

 

 

 

 

 

 

2.3 Harga Pokok Produksi

v  HPP Produk Cheesy Puding

No

Bahan baku

Harga

Satuan

1.

Puding

Rp. 10.000

5 pcs/cup

2.

Cream cheese

Rp. 4.000

5 pcs/cup

3.

Gula

Rp. 1.000

5 pcs/cup

4.

Cup

Rp. 3.000

5 pcs/cup

5.

Topping

Rp. 2.000

5 pcs/cup

Total 20.000

A.

Bahan baku

         Rp. 20.000

B

Tenaga kerja

-

C.

 

 

Overhead

-          Bensin

-          Kuota

-          Gas

Rp. 6.000

 

Satuan

5 pcs

 

Total

Rp. 26.000 : 5 pcs

Rp. 5.200

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A

Taksiran biaya produksi untuk pesanan

Rp. 20.000

B

Taksiran biaya non produksi yang  dibebankan

Rp. 6.000

C

Taksiran total biaya pesanan

Rp. 26.000 : 5

Rp. 5.200

D

Taksiran harga jual yang diberikan

Rp. 7.000

E

Laba yang sebenarnya

Rp. 1.800

 

Presentase laba

34%

 

v  HPP Produk Mie Jebew

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III REALISASI

 

3.1  Realisasi

Realisasi yang kami lakukan dalam menjalankan suatu usaha cemilan selama satu bulan pertama ini yaitu dengan melakukan tahapan sebagai berikut :

1)      penawaran online dengan media social Instagram dan juga whatsapp.

2)       Membuat foto dan video mengenai produk semenarik mungkin, sebagai suatu sarana memasarkan produk itu sendiri.

3)      Melakukan proses pengeditan agar hasil baik dalam bentuuk visualisasinya.

4)      Memposting berbagai macam foto mengenai produk pada social media, dilengkapi dengan informasi detail produk sampai pada informasi pemesanan.

5)      Kami juga menawarkan langsung pada orang terdekat dengan mengirim pesan menenai penwaran produk ang kami jual.

6)      Proses penjualan dilakukan dengan Pre Order (PO)

7)      Melewatii kesepakatan mengenai jam pegantaran produk

8)      Menerima pesanan yang sudah masuk, lalu kemudian mempersiapkan proses produksi.

9)      Menyiapkan jumlah bahan sesuai pesanan

10)  Setelah produk ready, selanjtnya kami menghubungi customer untuk memberikan kabar bahwa pesanan siap dikirim

11)  Setiap produk kami antar sesuai tujuan pemesan dengan ditambahkan biaya ongkos kirim yang disesuaikan, namun dalam jumlah orderan yang cukup banyak kami tidak menambah biaya ongkos kirim.

12)  Setelah pesanan diterima oleh customer, kami mencatat hasil penjualan itu.

Menurut kami realisasi yang kami lakukan di bulan pertama ini cukup maksimal dan sampai pada target omset yang kami inginkan, berikut kami akan membahas juga mengenai omset yang kami dapatkan.

 

3.2  Transaksi & Margin

Transaksi ini dilakukan pada bulan pertama yaitu November- Desember, dan dilanjutkan dengan transaksi di bulan kedua yaitu pada bulan Desemebr-Januari.

A.    Jumlah transaksi yang di dapat pada bulan ke 1

Ø  Target omset sebesar Rp. 700.000

-          Produk Terjual sebanyak 108 pcs

-          Produk Cheesy pudding yang terjual sebanyak 81 pcs x 7.000 =Rp. 567.000

-          Produk mie jebew yang terjual sebanyak 27 x 7.000 = 189.000

 

v  Jadi transaksi dan jumlah omset yang di dapatkan periode mulai 15 November – 10 Desember Rp. 756.000

 

v  Margin laba bersih

Margin Produk Cheesy Puding

Margin produk mie jebew

Harga jual = Rp. 567.000

Harga beli = Rp. 421.000

Harga jual = Rp. 189.000

Harga beli = RP. 140.400

Harga jual – Harga beli

= Rp. 567.000 – Rp. 421.000

= Rp. 146.000

Harga jual – Harga beli

= Rp. 189.000 – Rp. 140.400

= Rp. 48.600

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 146.000 : Rp. 486.000 x 100

= 30,04 %

 Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 48.600 : Rp. 140.400 x 100

= 34,61 %


B.     Jumlah transaksi yang di dapat pada bulan ke 2

Ø  Target Omset sebesar Rp. 400.000

-          Produk terjual sebanyak 32 pcs

-          Produk cheesy pudding yang terjual sebanak 12 pcsx Rp. 7.000 = Rp. 84.000

-          Produk mie jebew yang terjual sebanyak 20 pcs x Rp. 7.000 = Rp. 140.000

 

v  Jadi total transaksi dan omset yang di dapatkan adalah Rp. 224.000

v  Margin laba bersih

Margin Produk Cheesy Puding

Margin produk Mie jebew

 

Harga jual = 84.000

Harga beli = 72.000

Harga jual = Rp. 140.000

Harga beli =  Rp. 104.000

 

Harga jual – Harga beli

= Rp. 84.000 – Rp. 62.000

= Rp. 22.000

Harga jual – Harga beli

= Rp. !40.000 – Rp. 104.000

= Rp. 36.000

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 22.000 : Rp 72.000 x 100

= 30.55 %

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 36.000 : Rp. 104.000 x 100

= 34,61 %

 

Setelah menghitung dari total omset keseluruhan, berikut adalah hasil dari laba kotor dan laba bersih yang di hasilkan :

Laba kotor keseluruhan

Pendapatan – HPP

Rp. 980.000  – Rp. 569.400

= Rp. 410.600

 

Laba besih keseluruhan

Total pendapatan – Total pengeluaran ( biaya overhead)

Rp. 410.600  – (Rp. 111.600 + 47.000)

=Rp. 252.000

Jadi jumlah keuntungan secara keseluruhan yaitu sebesar Rp. 252.000

 

Rekap Omset & keuntungan keseluruhan

Jumlah omset keseluruhan

Rp. 980.000

Jumlah produk terjual keseluruhan

140 pcs

Jumlah transaksi keseluruhan

51 transaksi

Jumlah keuntungan keseluruhan

Rp. 252.000

Margin keseluruhan

35,11%

 

v  Dokumentasi bukti transaksi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.3 Model Bisnis (Canvas)

 

 

8

Suppliers & Partner

 

-Nutrijel sebagai vendor produksi

 

-Jasa kurir untuk mengatarkan produk

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Kegiatan Utama

-Menjual makanan yang lezat (manis & asin)

 

-Mempertahankan brandiing sebagai jajanan cemilan yang bervariasi

 

 

2

Solusi

 

-Konten bagus dan menarik

 

-Harga terjangkau

 

-Mudah di dapat

 

-Kemasan yang mendukung

 

4

Tipe Relasi Dengan Konsumen

 

-Konten media sosial

 

-Giveaway dan diskon  

 

1

Target Pasar

 

-Milenial Gen-Z yang menyuakai makanan kekinian

 

-Milenial yang menyukai makanan unik dan enak

 

-Milenial Gen Z yag aktif bersosial media

 

6

Aset

 

-Aplikasi dan medsos yang terkelola

 

-Alat pendukung produksi

 

3

Komunikasi & Distribusi

 

-Media sosial : Instagram & Whatsapp

 

9

Metode Pengeluaran

 

-Biaya alat produksi

-Biaya pemasaran

-Biaya gaji karyawan

 

 

5

Metode Pemasukan (Manfaat – Values)

 

Modal : Modal pribadi

Pendapatan utama : Penjualan chessy pudding dan cemilan lainya

 

 

3.4 Evaluasi 1 Bulan Pertama

 

Pernyataan Evaluasi

Cara Perbaikan Evaluasi

Produk / merk kita belum dikenal banyak orang

 

Terus melakukan pemasaran yang konsisten di sosial media agar produk dikenal banyak orang

Banyak pesaing yang menjual produk sama

Meningkatkan nilai produk dan keunggulan produk yang mampu bersaing dengan produk diluar sana. Mengutamakan rasa yang berkualitas dan harga yang terjangkau

Beberapa orang akan mengalami kebosanan pasa produk yang kami jual

Terus melakukan inovasi pada produk, sehingga orang akan terus penasaran dan keinginan untuk mencoba atau permintaan akan lebih tinggi

Produksi dan pemasaran masih belum konsisten.

Melakukan manage waktu yang baik agar dapat melakukan produksi yang sesuai dengan waktu pemesanan yang masuk , dan siap dalam melakukan produksi dengan jumlah banyak

 

3.5 Realisasi – Evaluasi

 

Realisasi yang akan kami lakukan setelah adanya evaluasi pada bulan petama menjalani penjualan yaitu

-          Mempromosikan kembali konten dan poster yang telah di buat

-          Merespon berbagai permintaan dari customer

-          Melakukan produksi sesuai orderan yang masuk

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan & Saran

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan proposal rencana usaha yang kami buat disimpulkan bahwa kami yakin usaha camilan cheesy pudding da mie jebew ini memiliki potensi yang besar untuk bisa berhasil dan maju, karena tidak lepas dari besarnya market atau pasar yang tersedia. Kebiasaan orang Indonesia yang gemar memakan camilan menjadi ladang bagi kami untuk ikut serta terjun dalam market tersebut. Kami sadar bahwa usaha ini tidak dapat langsung berkembang pesat tetapi, kami akan senantiasa berjuang dan menjalankan usaha ini. Karena ibarat menggali ribuan meter tanah dan bebatuan, kami percaya bahwa terdapat bongkahan berlian di ujung yang sudah menanti kami.

Saran

  1. Untuk usaha dalam jangka waktu panjang, kami perlu memastikan kesipan dalam hal produksi yang cukup banyak
  2. Dengan banyaknya kompetitor para pelaku usaha camilan yang ada saat ini, kami perlu bekerja keras mempromosikan produk kami dengan memaksimalkan semua media dan menyusun strategi yang jitu.
  3. Melihat situasi bisnis camilan yang cukup variatif dan inovatif di zaman ini, kami perlu terus melakukan inovasi-inovasi dan terobosan baru dalam meningkatkan eksistensi dan citra bisnis kami agar tidak tenggelam pada derasnya gelombang zaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Bhinneka. “√ Cara Menghitung Laba Bersih & Laba Kotor Dengan Mudah.” Blog Bhinneka, 16 Nov. 2023, www.bhinneka.com/blog/cara-menghitung-laba-bersih-kotor/.

 

Fauzy. “Cara, Metode, Dan Tujuan Analisis Peluang Usaha.” Fazz Indonesia, 12 Oct. 2023, fazz.com/id/resources/tujuan-analisis-peluang-usaha/. Accessed 15 Jan. 2024.

mtarget.co, Bloger. “Apa Itu Social Selling Dan Bagaimana Melakukannya?” MTARGET Blog, 14 Feb. 2022, mtarget.co/blog/apa-itu-social-selling-dan-bagaimana-melakukannya/. Accessed 15 Jan. 2024.

nescafe. “Menentukan Model Bisnis | NESCAFÉ KICKSTART.” Www.youtube.com, Apr. 2817, youtu.be/ORSZmfhVURo?si=LA-sOHfIanud0MHK. Accessed 17 Jan. 2024.

 

ngalup. “Apa Itu Social Media Marketing? Tujuan, Contoh & Cara Kerjanya.” Ngalup Artikel, 5 July 2023, ngalup.co/artikel/social-media-marketing/#tujuan_social_media_marketing. Accessed 15 Jan. 2024.

zyro. “Strategi Dan Cara Jualan Di Media Sosial Dengan Efektif.” Zyro Blog, 19 Nov. 2021, zyro.com/id/blog/cara-jualan-di-media-sosial/. Accessed 15 Jan. 2024.

 

 

ANALISIS USAHA CHEESY PUDING & ME JEBEW

KELOMPOK CUANSMIL

Tugas Ini Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Digital Dosen Pengampu : Bapak Muwahid Muthahhari, S.T., M.T.

 

 

Disusun oleh

Emirah Abu Dhabi (NPM 203233002)

Kristin Abadi (NPM 20323015)

 

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2024

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta karunia-Nya yang masih bisa kami rasakan hingga saat ini, sehingga kami dimudahkan dalam setiap langkah terutama dalam penyusunan makalah bisnis dan usaha kami ini.

Di dalam proposal perencanaan bisnis serta usaha ini, kami selaku pihak pengelola bisnis akan menguraikan segala aspek utama serta aspek pendukung dalam pendirian perusahaan kami yakni "Cuansmil” yang menjual berbagai cemilan beraneka ragam dan bervariasi.

Segala hal yang menyangkut mulai dari aspek perencanaan keuangan, strategi, produksi, pemasaran serta realisasi bisnis dan usaha ini sangat kami pikirkan. Oleh karena itu hal tersebut, kami lampirkan dalam makalah usaha ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.

Terima kasih atas perhatiannya, semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai inspirasi serta referensi bagi pembaca sekalian.

Bandung, 15 Januari 2024

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Isi

I. PENDAHULUAN.. 4

1.1 LATAR BELAKANG.. 4

1.2 Rumusan Masalah. 5

1.3 Tujuan Metode. 5

BAB II. 7

1.1 Gambaran Usaha. 7

1.2 Proses Produksi 10

1.3 Harga Pokok Produksi 11

BAB III REALISASI. 13

1.1        Realisasi 13

1.2        Transaksi 13

1.3 Model Bisnis (Canvas) 17

1.4 Evaluasi 1 Bulan Pertama. 17

1.5 Realisasi – Evaluasi 18

Kesimpulan & Saran. 19

Daftar Pustaka. 20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di masa sekarang ini usaha makanan ringan atau camilan dapat menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan. Karena beberapa jenis makanan cemilan saat ini sedang banyak digemari oleh kaum muda hingga tua lantaran memiliki keunikan dan rasa yang beragam. Oleh sebab itu kami mengambil usaha ini karena kami ingin mengembangkan usaha baru menjadi usaha yang lebih besar lagi. Sehingga usaha cemilan ini dapat berjalan lancar dan menjadi bisnis yang memberikan penghasilan yang terus mengalir dikemudian hari.

Kami memilih nama Cuansmil sebagai nama usaha ini, nama ini berasal dari arti cuankita nyemil. Hal itu berarti uang yang dihasilkan oleh kita dari berjualan cemilan. Dengan singkatan Cuansmil, kami rasa lebih mudah diingat para komsumen dan menurut kami itu aadalah nama yang cocok untu berjualan cemilan kekinian.mampu menjangkau pasaran secara luas, namun di sekitar jangkauan itu sendiri pastinya banyak penjual yang menjual produ serupa. Persaingan harga pun akan menjadi salah satu faktor permasalahan yang akan kami hadapi kedepannya.

Kualitas pelayanan merupakan suautu bentuk penilaian konsumen yang mampu memberikan kesan atas kinerja penjual. Komsumen yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan kemunginan akan menjadi salah satu pelanggan kami, begitupun sebaliknya. Maka dari itu kami team cuansmil ingin terus memeperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik bagi para komsumen, agar menjadi timbal balik yang baik pula bagi usaha kami ini. Namun denga adanya beberapa alasan, kami sangat terbatas mengenai produksi. Banyak hal yang tidak memadai hal produksi, diantaranya belum adanya perencanaan karyawan, membatasi jumlah produksi setiap harinya, waktu yang diinginkan komsumen untuk delivery tidak sesuai dengan waktu senggang kami.

Kami terus berharap akan dapat memajukan usaha ini dengan sebaik-baiknya. Dan kami team cansmil ingin mengembangkan model usaha ini dengan kekinian dan modern.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada, permasalahan yang muncul dapat diketahui sebagai berikut :

1.      Persaingan antar bisnis kuliner yang semakin meningkat, dengan produk yang hampir serupa

2.      Penawaran dan promosi yang tidak maksimal

3.      Produksi yang terbatas dan belum konsisten seiap harinya

4.      Apakah produk mampu berahan pada penjualan jangka Panjang dan selalu digemari berbagai kalangan Gen-Z

 

1.3 Tujuan Metode

Dalam sebuah  usaha tentunnya kami harus merancang sebuah metode baik untuk pemasaran, ataupun metode dari alur pemesanan, penjualan, dan produksi .

Metode mampu memberikan hasil yang terbaik bagi sebuah bisnis, metode penjualan juga dikenal sebagai Teknik penjualan atau seling methods, adalah strategi yang digunakan tenaga penjualan untuk menghasilkan lebih banyak penjualan secara efektif, menutup transaksi dengan cepat, dan meningkatkan pendapatan.

Social selling adalah metode penjualan yang memanfaatkan media social untuk melakukan promosi, menarik pelanggan, dan menjual produk jasa. Ciri yang lain dari social selling adalah adanya interaksi. Karena ada koneksi, maka harus ada interaksi dua arah, bukan hanya satu arah. Lain hal dengan ketika Anda jualan yang seolah-olah Anda hanya memberikan informasi satu arah ke calon customer ini beda. Saat Anda melakukan social selling, harus ada interaksi dua arah, yaitu antara Anda sebagai marketer dan calon customer. Konten yang digunakan untuk terkoneksi dan berinteraksi harus berupa konten yang solutif, yaitu konten yang mampu menjawab permasalahan orang-orang atau target market.

Tujuan dari social selling ini adalah, sebagai berikut :

1.      Memperkenalkan dan Memperluas Kesadaran Soal Brand

Di sinilah social media marketing berperan penting supaya konsumen yang awalnya masih awam, secara bertahap menjadi tertarik mencari tahu mengenai bisnis kami. Setelah itu jika mereka sudah percaya akan branding yang  dibuat, masalah pembelian tinggal menunggu waktu saja. 

 

2.      Menghemat Budget untuk Pemasaran

Pada marketing konvensional yang masih terdapat toko dengan bentuk fisik bisa, biaya yang di keluarkan relatif lebih mahal daripada lewat social media. Sudah jangkauannya lebih luas, effort yang di keluarkan di sini relatif lebih kecil. Bukankah sudah menunjukkan betapa efektifnya social media marketing itu?

3.       Menjalin Komunikasi Dengan Konsumen Lebih Intensif

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa social media dapat di akses kapan pun dan di mana pun. Kelebihan ini yang membuat vendor dapat senantiasa berkomunikasi dengan konsumennya tanpa perlu bertatap muka.

4.       Mempermudah Riset Pasar

Eksis tidaknya suatu bisnis untuk waktu yang lama tergantung dari relevansinya dengan tren atau selera konsumen yang perubahannya begitu cepat.  Lantas di mana kita selalu up to date dengan perubahan  yang terjadi?  jawabannya adalah media sosial. 

Dengan demikian akan lebih mudah dan cepat memperoleh informasi mengenai apa yang sedang disukai konsumen saat ini. Masalah kecepatan pada pengembangan brand atau produk penting di perhatikan. Kalau sampai tertinggal maka suatu bisnis akan konsumen anggap ketinggalan zaman. Riset dalam hal ini sekaligus menyangkut tentang kompetitor karena mereka pasti juga memakai social media marketing. Lewat para pesaing bisnis,  dapat mencari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan mereka selama ini. Dari situ, kami dapat menjadikannya acuan bagaimana memberikan nilai tambah bagi bisnis ini untuk mengungguli mereka. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

2.1  Gambaran Usaha

Cuansmil merupakan suatu usaha cemilan kekinian jenis manis maupun asin. Cuansmil memeiliki beberapa produk diataranya yaitu cheesy pudding yang sangat menarik para konsumen, mulai dari tampilan,  rasa, dan juga harga. Cheesy pudding adalah jenis varian makanan manis, ciri khas dengan pudding coklat dengan dilumeri cream cheese dan ditambah dengan topingg pilihan sesuai keinginan konsumen. Pilihan toping diantaranya oreo,choco ball, regal, greentea, dan tiramisu. Cheesy pudding mampu menarik banyak peminat, dari kalangan anak-anak, remaja, sampai dewasa. Selain cemilan manis yang kami sediakan, cuansmil juga menyediakan cemilan pedas berupa mie jebw. Mie jebew adalah mie dengan ciri khas pedas dengan bumbu yang berlimpah. Menurut kami mie jebew ini mampu menjangkau pasaran secara luas.

A.    Visi, Misi dan Tujuan Bisnis

 

Ø  Menjadikan sebuah usaha cemilan kekinian

Ø  Mengembangkan Brand/Merk hingga terkenal luas pada penjualan offline maupun online

Ø  Berinovasi sebuah produk yang unik, menarik, dan berkualitas

Ø  Memiliki akses media social untuk memudahkan konsumen dalam transaksi

 

B.     Misi Cuansmil

 

Ø  Menjalani bisnis dengan mengikuti perkembangan zaman, mengandalkan kemajuan teknologi. Membuat akun social dan konten sebuah produk yang kreatif .

Ø  Memasarkan produk dengan brand secara meluas, dengan cara menawarkan secara langsunng maupun dengan mengiklankan produk pada social media usaha.

Ø  Menciptakan produk baru, membuat percobaan tester sampai pada level rasa yang enak, pas, dan pantas, lalu menjadikan produk yang mampu memiliki nilai jual tinggi.

Ø  Menguasai tentang teknologi, membuat rancangan mengenai usaha dan penjualan online secara terstruktur, da simple.

 

Tujuan dari cuansmil yaitu :

 a. Jangka Pendek: Meningkatkan pengenalan produk, dan menata alur proses produksi

 b. Jangka Menengah: Memaksimalkan proses operasi dan melakukan pengembangan produk olahan baru.

 c. Jangka Panjang: Dapat dikenal secara luas di pasar Indonesia

Logo Usaha

 

 

 

 

 

 

 

Logo yang dipilih dalam usaha cuansmil ini adalah sebagai gambar diatas. Latar merah menjadi warna pilihan agar memiliki kesan keberanian serta membuat tampilan lebih hidup. Aksen tambahan dengan gambar garpu dan sendo sebagai lambang mengenai suatu makanan. Memiliki nama cuansmil dengan aksen menyala agar menjadi lebih sorota dan terlihat keren juga kekinian.

 

Produk Cuansmil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Analisis Usaha (Analisis SWOT)

Kelebihan

-          Produk bervariasi dan unik

-          Produk memiliki rasa yang enak dan harga yang terjangkau

-          Memili kemasan yang safety dan baik digunakan

-          Memiliki banyak foto produk yang bagus dan menarik

 

Kekurangan

-          Produk masih belum bisa di produksi dengan banyak (PO)

-          Rasa yang takaran yang masih seringkali berubah-rubah

-          Tidak bisa tahan lebih dari 1 hari di luar suhu ruang

-          Sosial media belum dikekola dengan baik

-          Proses produksi belum terkendali dengan baik

Ancaman

-          Banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama

-          Pesaing lebih aktif dalam hal media sosial dan pemasaran

-          Pesaing lebih siap dalam hal produksi

 

Peluang

-          Memanfaatkan foto produk yang menarik sebagai alat pemasaran

-          Melakukan inovasi agar tidak kalah dengan pesaing

-          Memanfaatkan sosial media sebagai pemasaran

-          Menjadikan produk dikenal pada kalangan Gen Z

 

2.2 Proses Produksi

 

CHEESY PUDING

 1. Menyiapkan dan memasak puding, tuangkan pada cup

 2. Memasak cream cheese

 3. Menuangkan cream cheese, pada ppuding dalam cup

 4. Memberikan topping

 5. Menutup cup / packing selesa

 

 

 

 

 

 

MIE JEBEW

1. Siapkan air mendidih

2. Rebus mie selama 3 menit

3. Siapkan bumbu mie

4. Campurkan mie yang sudah matang dengan bumbu

5. Tuangkan pada tempat

6. Berikan taburan bawang

7. Berikan toping keripik pangsit

 

 

 

 

 

 

2.3 Harga Pokok Produksi

v  HPP Produk Cheesy Puding

No

Bahan baku

Harga

Satuan

1.

Puding

Rp. 10.000

5 pcs/cup

2.

Cream cheese

Rp. 4.000

5 pcs/cup

3.

Gula

Rp. 1.000

5 pcs/cup

4.

Cup

Rp. 3.000

5 pcs/cup

5.

Topping

Rp. 2.000

5 pcs/cup

Total 20.000

A.

Bahan baku

         Rp. 20.000

B

Tenaga kerja

-

C.

 

 

Overhead

-          Bensin

-          Kuota

-          Gas

Rp. 6.000

 

Satuan

5 pcs

 

Total

Rp. 26.000 : 5 pcs

Rp. 5.200

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A

Taksiran biaya produksi untuk pesanan

Rp. 20.000

B

Taksiran biaya non produksi yang  dibebankan

Rp. 6.000

C

Taksiran total biaya pesanan

Rp. 26.000 : 5

Rp. 5.200

D

Taksiran harga jual yang diberikan

Rp. 7.000

E

Laba yang sebenarnya

Rp. 1.800

 

Presentase laba

34%

 

v  HPP Produk Mie Jebew

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III REALISASI

 

3.1  Realisasi

Realisasi yang kami lakukan dalam menjalankan suatu usaha cemilan selama satu bulan pertama ini yaitu dengan melakukan tahapan sebagai berikut :

1)      penawaran online dengan media social Instagram dan juga whatsapp.

2)       Membuat foto dan video mengenai produk semenarik mungkin, sebagai suatu sarana memasarkan produk itu sendiri.

3)      Melakukan proses pengeditan agar hasil baik dalam bentuuk visualisasinya.

4)      Memposting berbagai macam foto mengenai produk pada social media, dilengkapi dengan informasi detail produk sampai pada informasi pemesanan.

5)      Kami juga menawarkan langsung pada orang terdekat dengan mengirim pesan menenai penwaran produk ang kami jual.

6)      Proses penjualan dilakukan dengan Pre Order (PO)

7)      Melewatii kesepakatan mengenai jam pegantaran produk

8)      Menerima pesanan yang sudah masuk, lalu kemudian mempersiapkan proses produksi.

9)      Menyiapkan jumlah bahan sesuai pesanan

10)  Setelah produk ready, selanjtnya kami menghubungi customer untuk memberikan kabar bahwa pesanan siap dikirim

11)  Setiap produk kami antar sesuai tujuan pemesan dengan ditambahkan biaya ongkos kirim yang disesuaikan, namun dalam jumlah orderan yang cukup banyak kami tidak menambah biaya ongkos kirim.

12)  Setelah pesanan diterima oleh customer, kami mencatat hasil penjualan itu.

Menurut kami realisasi yang kami lakukan di bulan pertama ini cukup maksimal dan sampai pada target omset yang kami inginkan, berikut kami akan membahas juga mengenai omset yang kami dapatkan.

 

3.2  Transaksi & Margin

Transaksi ini dilakukan pada bulan pertama yaitu November- Desember, dan dilanjutkan dengan transaksi di bulan kedua yaitu pada bulan Desemebr-Januari.

A.    Jumlah transaksi yang di dapat pada bulan ke 1

Ø  Target omset sebesar Rp. 700.000

-          Produk Terjual sebanyak 108 pcs

-          Produk Cheesy pudding yang terjual sebanyak 81 pcs x 7.000 =Rp. 567.000

-          Produk mie jebew yang terjual sebanyak 27 x 7.000 = 189.000

 

v  Jadi transaksi dan jumlah omset yang di dapatkan periode mulai 15 November – 10 Desember Rp. 756.000

 

v  Margin laba bersih

Margin Produk Cheesy Puding

Margin produk mie jebew

Harga jual = Rp. 567.000

Harga beli = Rp. 421.000

Harga jual = Rp. 189.000

Harga beli = RP. 140.400

Harga jual – Harga beli

= Rp. 567.000 – Rp. 421.000

= Rp. 146.000

Harga jual – Harga beli

= Rp. 189.000 – Rp. 140.400

= Rp. 48.600

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 146.000 : Rp. 486.000 x 100

= 30,04 %

 Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 48.600 : Rp. 140.400 x 100

= 34,61 %


B.     Jumlah transaksi yang di dapat pada bulan ke 2

Ø  Target Omset sebesar Rp. 400.000

-          Produk terjual sebanyak 32 pcs

-          Produk cheesy pudding yang terjual sebanak 12 pcsx Rp. 7.000 = Rp. 84.000

-          Produk mie jebew yang terjual sebanyak 20 pcs x Rp. 7.000 = Rp. 140.000

 

v  Jadi total transaksi dan omset yang di dapatkan adalah Rp. 224.000

v  Margin laba bersih

Margin Produk Cheesy Puding

Margin produk Mie jebew

 

Harga jual = 84.000

Harga beli = 72.000

Harga jual = Rp. 140.000

Harga beli =  Rp. 104.000

 

Harga jual – Harga beli

= Rp. 84.000 – Rp. 62.000

= Rp. 22.000

Harga jual – Harga beli

= Rp. !40.000 – Rp. 104.000

= Rp. 36.000

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 22.000 : Rp 72.000 x 100

= 30.55 %

Margin

Harga jual : Harga beli x 100

= Rp. 36.000 : Rp. 104.000 x 100

= 34,61 %

 

Setelah menghitung dari total omset keseluruhan, berikut adalah hasil dari laba kotor dan laba bersih yang di hasilkan :

Laba kotor keseluruhan

Pendapatan – HPP

Rp. 980.000  – Rp. 569.400

= Rp. 410.600

 

Laba besih keseluruhan

Total pendapatan – Total pengeluaran ( biaya overhead)

Rp. 410.600  – (Rp. 111.600 + 47.000)

=Rp. 252.000

Jadi jumlah keuntungan secara keseluruhan yaitu sebesar Rp. 252.000

 

Rekap Omset & keuntungan keseluruhan

Jumlah omset keseluruhan

Rp. 980.000

Jumlah produk terjual keseluruhan

140 pcs

Jumlah transaksi keseluruhan

51 transaksi

Jumlah keuntungan keseluruhan

Rp. 252.000

Margin keseluruhan

35,11%

 

v  Dokumentasi bukti transaksi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.3 Model Bisnis (Canvas)

 

 

8

Suppliers & Partner

 

-Nutrijel sebagai vendor produksi

 

-Jasa kurir untuk mengatarkan produk

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Kegiatan Utama

-Menjual makanan yang lezat (manis & asin)

 

-Mempertahankan brandiing sebagai jajanan cemilan yang bervariasi

 

 

2

Solusi

 

-Konten bagus dan menarik

 

-Harga terjangkau

 

-Mudah di dapat

 

-Kemasan yang mendukung

 

4

Tipe Relasi Dengan Konsumen

 

-Konten media sosial

 

-Giveaway dan diskon  

 

1

Target Pasar

 

-Milenial Gen-Z yang menyuakai makanan kekinian

 

-Milenial yang menyukai makanan unik dan enak

 

-Milenial Gen Z yag aktif bersosial media

 

6

Aset

 

-Aplikasi dan medsos yang terkelola

 

-Alat pendukung produksi

 

3

Komunikasi & Distribusi

 

-Media sosial : Instagram & Whatsapp

 

9

Metode Pengeluaran

 

-Biaya alat produksi

-Biaya pemasaran

-Biaya gaji karyawan

 

 

5

Metode Pemasukan (Manfaat – Values)

 

Modal : Modal pribadi

Pendapatan utama : Penjualan chessy pudding dan cemilan lainya

 

 

3.4 Evaluasi 1 Bulan Pertama

 

Pernyataan Evaluasi

Cara Perbaikan Evaluasi

Produk / merk kita belum dikenal banyak orang

 

Terus melakukan pemasaran yang konsisten di sosial media agar produk dikenal banyak orang

Banyak pesaing yang menjual produk sama

Meningkatkan nilai produk dan keunggulan produk yang mampu bersaing dengan produk diluar sana. Mengutamakan rasa yang berkualitas dan harga yang terjangkau

Beberapa orang akan mengalami kebosanan pasa produk yang kami jual

Terus melakukan inovasi pada produk, sehingga orang akan terus penasaran dan keinginan untuk mencoba atau permintaan akan lebih tinggi

Produksi dan pemasaran masih belum konsisten.

Melakukan manage waktu yang baik agar dapat melakukan produksi yang sesuai dengan waktu pemesanan yang masuk , dan siap dalam melakukan produksi dengan jumlah banyak

 

3.5 Realisasi – Evaluasi

 

Realisasi yang akan kami lakukan setelah adanya evaluasi pada bulan petama menjalani penjualan yaitu

-          Mempromosikan kembali konten dan poster yang telah di buat

-          Merespon berbagai permintaan dari customer

-          Melakukan produksi sesuai orderan yang masuk

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan & Saran

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan proposal rencana usaha yang kami buat disimpulkan bahwa kami yakin usaha camilan cheesy pudding da mie jebew ini memiliki potensi yang besar untuk bisa berhasil dan maju, karena tidak lepas dari besarnya market atau pasar yang tersedia. Kebiasaan orang Indonesia yang gemar memakan camilan menjadi ladang bagi kami untuk ikut serta terjun dalam market tersebut. Kami sadar bahwa usaha ini tidak dapat langsung berkembang pesat tetapi, kami akan senantiasa berjuang dan menjalankan usaha ini. Karena ibarat menggali ribuan meter tanah dan bebatuan, kami percaya bahwa terdapat bongkahan berlian di ujung yang sudah menanti kami.

Saran

  1. Untuk usaha dalam jangka waktu panjang, kami perlu memastikan kesipan dalam hal produksi yang cukup banyak
  2. Dengan banyaknya kompetitor para pelaku usaha camilan yang ada saat ini, kami perlu bekerja keras mempromosikan produk kami dengan memaksimalkan semua media dan menyusun strategi yang jitu.
  3. Melihat situasi bisnis camilan yang cukup variatif dan inovatif di zaman ini, kami perlu terus melakukan inovasi-inovasi dan terobosan baru dalam meningkatkan eksistensi dan citra bisnis kami agar tidak tenggelam pada derasnya gelombang zaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Bhinneka. “√ Cara Menghitung Laba Bersih & Laba Kotor Dengan Mudah.” Blog Bhinneka, 16 Nov. 2023, www.bhinneka.com/blog/cara-menghitung-laba-bersih-kotor/.

 

Fauzy. “Cara, Metode, Dan Tujuan Analisis Peluang Usaha.” Fazz Indonesia, 12 Oct. 2023, fazz.com/id/resources/tujuan-analisis-peluang-usaha/. Accessed 15 Jan. 2024.

mtarget.co, Bloger. “Apa Itu Social Selling Dan Bagaimana Melakukannya?” MTARGET Blog, 14 Feb. 2022, mtarget.co/blog/apa-itu-social-selling-dan-bagaimana-melakukannya/. Accessed 15 Jan. 2024.

nescafe. “Menentukan Model Bisnis | NESCAFÉ KICKSTART.” Www.youtube.com, Apr. 2817, youtu.be/ORSZmfhVURo?si=LA-sOHfIanud0MHK. Accessed 17 Jan. 2024.

 

ngalup. “Apa Itu Social Media Marketing? Tujuan, Contoh & Cara Kerjanya.” Ngalup Artikel, 5 July 2023, ngalup.co/artikel/social-media-marketing/#tujuan_social_media_marketing. Accessed 15 Jan. 2024.

zyro. “Strategi Dan Cara Jualan Di Media Sosial Dengan Efektif.” Zyro Blog, 19 Nov. 2021, zyro.com/id/blog/cara-jualan-di-media-sosial/. Accessed 15 Jan. 2024.

 

 

Tugas Evaluasi Ergonomi Metode REBA (Emirah)

Mengenal Serta Implementasi Metode REBA   Terhadap Pengurangan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Aktivitas pekerja pada dasarnya men...