Jumat, 01 Desember 2023

ETS Kalkulus

KELOMPOK 1 : - Allika Rizky Ramadhani (20323038)

                             - Aidil Patoni (20323029)

                             - Andri Hidayatulloh (20323028)
                            
                             - Emirah Abu Dhabi (20323002)

PRODI : Teknik Industri

KELAS : C1.23

PENERAPAN LIMIT DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL BANGUNAN


1. Pengertian Limit

Pada dasarnya, limit adalah suatu nilai yang menggunakan pendekatan fungsi ketika hendak mendekati nilai tertentu. Singkatnya, limit ini dianggap sebagai nilai yang menuju suatu batas. Disebut sebagai “batas” karena memang ‘dekat’ tetapi tidak bisa dicapai. Lalu, mengapa limit tersebut harus didekati? Karena suatu fungsi biasanya tidak terdefinisikan pada titik-titik tertentu. Meskipun suatu fungsi itu seringkali tidak terdefinisikan oleh titik-titik tertentu, tetapi masih dapat dicari tahu berapa nilai yang dapat didekati oleh fungsi tersebut, terlebih ketika titik tertentu semakin didekati oleh “limit”.

2. Tata cara Penerapan Limit di Bidang Teknik Sipil

Apa itu Penerapan Limit Fungsi dalam Bidang Teknik Sipil?

Penerapan limit fungsi dalam bidang teknik sipil merupakan salah satu konsep dasar yang digunakan untuk memahami perilaku dan batasan dari suatu sistem atau komponen teknik sipil. Secara umum, limit fungsi adalah nilai yang didekati oleh sebuah fungsi ketika variabel input mendekati suatu nilai tertentu. Dalam konteks teknik sipil, limit fungsi digunakan untuk menganalisis berbagai aspek yang terkait dengan desain struktur, perencanaan transportasi, dan sistem air serta drainase.

A.  Hal-hal Penerapan Konsep Limit Bidang Teknik Sipil

Dalam konteks teknik sipil, penerapan konsep limit fungsi memungkinkan untuk menghitung berbagai parameter yang penting dalam perencanaan dan perancangan struktur, seperti pembebanan maksimum yang dapat ditahan oleh suatu struktur, perpindahan maksimum yang terjadi, dan sebagainya.

1). Kecepatan Gondola 

Salah satu contoh penerapan limit dalam teknik sipil adalah penggunaan konsep limit untuk menghitung kecepatan gondola yang digunakan dalam membersihkan kaca gedung dari ketinggian tinggi. Dalam konteks teknik sipil, limit fungsi juga digunakan untuk menganalisis berbagai aspek yang terkait dengan desain struktur, perencanaan transportasi, dan sistem air serta drainase.

2).Perhitungan beban maksimum, beban angin, beban berat

 Penerapan konsep limit dalam perencanaan struktur bangunan merupakan hal yang penting dalam teknik sipil. Limit fungsi digunakan untuk menganalisis berbagai aspek yang terkait dengan desain struktur, seperti perhitungan beban maksimum yang dapat ditahan oleh material tertentu, perpindahan maksimum yang terjadi, dan stabilitas tanah. Dalam menghadapi beban yang ekstrem, seperti beban angin yang kuat atau beban berat dari materi yang dibangun, konsep limit fungsi digunakan untuk memastikan bahwa struktur tetap kokoh dan tidak mengalami kerusakan yang serius.

Limit dalam perencanaan bangunan merujuk pada batasan-batasan yang diterapkan pada desain dan konstruksi bangunan. Penerapan limit ini sangat penting untuk memastikan bahwa bangunan aman, fungsional, dan memenuhi standar yang ditetapkan.

3). Kekuatan Material dalam perencanaan & kontruksi bangunan

 Salah satu teori yang terkait dengan penerapan limit dalam perencanaan bangunan adalah teori kekuatan material. Teori ini menyatakan bahwa setiap material memiliki batas kekuatan yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan konstruksi bangunan. Batas kekuatan ini harus dipertimbangkan dalam menentukan dimensi dan jenis material yang digunakan dalam bangunan.

4). Beban gaya dan tekanan

 Selain itu, teori keamanan struktur juga sangat penting dalam penerapan limit dalam perencanaan bangunan. Teori ini menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban, gaya, dan tekanan yang akan diterapkan pada bangunan. Dalam perencanaan bangunan, harus dipastikan bahwa bangunan mampu menahan beban dan tekanan yang diterapkan pada struktur.

Selain teori-teori tersebut, ada juga standar dan peraturan yang harus dipatuhi dalam perencanaan dan konstruksi bangunan. Standar dan peraturan ini mencakup berbagai aspek seperti keamanan, kesehatan, dan lingkungan. Penerapan limit dalam perencanaan bangunan harus memperhatikan standar dan peraturan yang berlaku untuk memastikan bahwa bangunan aman dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.


B. Cara Penyelesaian dengan limit

Teori Limit State

Limit State of Collapse (LSOC) dan Limit State of Serviceability (LSOS). LSOC berfokus pada kegagalan struktural yang dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, sedangkan LSOS berhubungan dengan kinerja struktural yang dapat diterima di bawah kondisi penggunaan normal.



Serviceability Limit State (SLS)

Serviceability Limit State (SLS) adalah kondisi yang digunakan dalam perencanaan struktur untuk menjamin keselamatan dan kinerja operasional bangunaan. SLS memastikan bahwa struktur tetap berfungsi dengan baik untuk pengguna yang diharapkan pada kondisi penggunaan normal dan beban yang dihasilkan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting tentang SLS:

1.      SLS mencakup kriteria yang mengatur penggunaan fungsional atau operasional normal dari struktur.

2.      Untuk memenuhi kriteria SLS, struktur harus tetap berfungsi dengan baik untuk penggunaan yang diharapkan, meskipun mengalami beban yang dihasilkan sehari-hari, dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna di bawah kondisi penggunaan normal.

3.      SLS berbeda dari ULS, yang menekankan pada keselamatan dan keandalan dengan membatasi stres yang mengalami material.

Dalam perencanaan struktur, kedua kondisi batas ini harus dipertimbangkan untuk memastikan keamanan dan kinerja jangka panjang dari struktur tersebut. SLS digunakan untuk memastikan bahwa struktur tetap nyaman digunakan dan tidak mengalami kerusakan yang berarti, sementara ULS digunakan untuk memastikan bahwa struktur mampu memikul beban yang diberikan tanpa mengalami kegagalan.


Limit Beban

Limit beban mengacu pada batas maksimum beban yang dapat diterapkan pada suatu struktur atau material sebelum terjadi kegagalan atau kerusakan permanen. Dalam konteks material, limit beban sering kali terkait dengan kekuatan material dan faktor keselamatan. Pada struktur, limit beban juga dapat merujuk pada batas desain yang ditetapkan untuk memastikan kinerja dan keamanan struktur. Misalnya, dalam rekayasa struktur, insinyur sering harus memastikan bahwa beban yang diterapkan pada suatu struktur tidak melebihi batas beban yang telah ditetapkan untuk mencegah kegagalan structural.


Ultimate Limit State (ULS)




Ultimate Limit State (ULS) adalah konsep dalam desain struktur yang digunakan untuk menjamin keselamatan dan kinerja struktur serta pengguna dengan membatasi stres yang mengalami materialULS merupakan kondisi yang sepenuhnya elastis, umumnya ditempatkan di bagian atas kawat elastis struktur (sekitar 15% di bawah batas elastis). Hal ini berbeda dari kondisi akhir (US), yang melibatkan deformasi yang menggiat berpikir kuat dan menyebabkan kegagalan struktur atau komponen yang dipertimbangkan, yang lokas di dalam kawat plastis. Beberapa poin penting tentang ULS meliputi:

1.      ULS merupakan kondisi yang tidak fisik, tetapi kondisi perhitungan yang harus dipenuhi untuk memenuhi permintaan teknik dan keamanan.

2.      Struktur dikatakan memenuhi kriteria ULS jika semua stres bending, tarik, dan kompresi atau stres tensile yang dipikirkan lebih kecil daripada stres yang menghitungan yang dipertimbangkan untuk bagian yang dipertimbangkan.

3.      Keselamatan dan keandalan dapat diasumsikan jika kriteria ULS dipenuhi, karena struktur akan berilal dengan beban pengalaman yang sama.

Dalam desain struktur, kedua kondisi batas ini harus dipertimbangkan untuk memastikan keamanan dan kinerja jangka panjang dari struktur tersebut. ULS digunakan untuk memastikan bahwa struktur mampu memikul beban yang diberikan tanpa mengalami kegagalan, sementara SLS digunakan untuk memastikan bahwa struktur tetap nyaman digunakan dan tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Berikut adalah contoh soal limit dalam bidang teknik sipil :


Kesimpulan

Dalam bidang teknik sipil, penerapan limit fungsi sangat penting untuk memahami perilaku dan batasan dari sistem atau komponen teknik. Dalam desain struktur, perencanaan transportasi, dan sistem air serta drainase, limit fungsi digunakan untuk menganalisis dan merancang dengan lebih efisien. Dengan memahami dan menerapkan limit fungsi, para insinyur dapat menciptakan struktur, sistem transportasi, dan sistem air serta drainase yang aman, efisien, dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam bidang teknik sipil.

Tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut dan menerapkan limit fungsi dalam bidang teknik sipil? Mulailah dengan mempelajari dasar-dasar matematika terkait limit fungsi dan teruslah belajar serta berlatih. Dengan kemampuan ini, Anda dapat menjadi seorang insinyur sipil yang ahli dalam merancang dan mengelola infrastruktur yang berkelanjutan dan inovatif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Evaluasi Ergonomi Metode REBA (Emirah)

Mengenal Serta Implementasi Metode REBA   Terhadap Pengurangan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Aktivitas pekerja pada dasarnya men...